Pemilihan Rektor Tidak Perlu Demokratis?
Pemilihan Rektor di ITB memang tidak melibatkan dosen secara langsung. Hal ini menimbulkan kegundahan beberapa dosen, karena merasa tidak ikut berperan dalam pemilihan pimpinannya. Dibandingkan pemilihan Rektor dengan pemilihan Presiden RI yangs sudah bisa dipilih langsung oleh rakyat. Apakah civitas ITB memang dianggap tidak mampu berdemokrasi? Atau adakah alasan lain (misalnya efisiensi agar pemilihan cepat selesai atau biaya yang lebih murah)?
Ada kegundahan ini menunjukkan bahwa dosen masih belum merasa terwadahi aspirasinya oleh para elit ITB. Itu kalau ada yang disebut elit. Jika memang demikian, nampaknya kita punya masalah yang lebih besar.
Apakah memang pemilihan rektor tidak perlu melibatkan dosen, yang notabene adalah orang-orang yang akan dipimpinnya? Atau memang sudah tidak ada yang peduli lagi? Atau ... ah, entahlah.