Saturday, November 27, 2004

Pemilihan Rektor Tidak Perlu Demokratis?

Pemilihan Rektor di ITB memang tidak melibatkan dosen secara langsung. Hal ini menimbulkan kegundahan beberapa dosen, karena merasa tidak ikut berperan dalam pemilihan pimpinannya. Dibandingkan pemilihan Rektor dengan pemilihan Presiden RI yangs sudah bisa dipilih langsung oleh rakyat. Apakah civitas ITB memang dianggap tidak mampu berdemokrasi? Atau adakah alasan lain (misalnya efisiensi agar pemilihan cepat selesai atau biaya yang lebih murah)?

Ada kegundahan ini menunjukkan bahwa dosen masih belum merasa terwadahi aspirasinya oleh para elit ITB. Itu kalau ada yang disebut elit. Jika memang demikian, nampaknya kita punya masalah yang lebih besar.

Apakah memang pemilihan rektor tidak perlu melibatkan dosen, yang notabene adalah orang-orang yang akan dipimpinnya? Atau memang sudah tidak ada yang peduli lagi? Atau ... ah, entahlah.

2 Comments:

Blogger Enda Nasution said...

IMHO kalo rektor dipilih secara demokratis oleh seluruh "massa" itb maka ada resiko pemilihan itu berubah jadi popularity contest semata.

6:57 PM  
Blogger Roby said...

setahu saya, setidaknya di US sini, rektor memang tidak dipilih secara demokratis, tapi dipilih oleh board of trustee univ2 bersangkutan. mungkin spt kata enda, karena kalau dipilih ala pemilu jadinya bisa yg populer yg menang tanpa menghiraukan tujuan univ. dan apakah org tsb cocok dengan misi univ.

itulah kelemahan demokrasi. waktu lagi belajar demokrasi, amerika pernah memilih seorang pemabuk utk tinggal di gedung putih.

10:19 AM  

Post a Comment

<< Home